Senin, 03 Desember 2012

Menjadi Sobat Nyata Untuk Bumi

   Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan berbagai macam masalah, mulai dari masalah pada bidang sosial seperti permasalahan keluarga, lingkungan tetangga, atau masyarakat luas. Pada bidang ekonomi misalnya pengangguran, kemiskinan, tingkat kemakmuran suatu negara, dan lain sebagainya. Bidang kesehatan, politik serta bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Jika dicermati lebih dalam sumber dari masalah-masalah tersebut berasal dari dua hal yaitu Energi dan Lingkungan. Kelangkaan sumber energi dan pencemaran lingkungan. Apakah berlebihan jika dikatakan demikian? Tidak. Energi adalah sumber kehidupan di bumi ini. Tidak tercukupinya kebutuhan manusia akan energi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup. Perlu disadari kalau gas alam, minyak bumi, dan batu bara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam ini membutuhkan  ribuan tahun bahkan lebih untuk dapat dieksploitasi kembali. Oleh sebab itu, suatu saat nanti akan terjadi kelangkaan energi, ketersediaan energi tidak lagi mampu mencukupi semua keperluan manusia. Hal ini memaksa dilakukannya pencarian sumber energi alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan tentunya. Pencarian ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelangkaan dan menjamin kehidupan untuk generasi yang akan datang. Dalam proses eksploitasi, pengolahan, dan pemakaian energi harus juga diikuti dengan usaha menjaga keseimbangan alam, keharmonisan antara penggunaan energi dengan kelestarian lingkungan (darat, air maupun udara). Sehingga masalah-masalah global seperti: pemanasan global (global warming), hujan asam (acid rain), menipisnya lapisan ozon, kerusakan ekosistem air, dan ekosistem atmosfer dapat dihindari atau setidaknya dampak buruknya dapat dikurangi. Berikut dampak dari permasalahan global tersebut: Pemanasan global terjadi sangat cepat disebabkan oleh peningkatan efek rumah kaca dan gas rumah kaca (SO2, NO, NO2, CH4, dan CFC). Perubahan suhu yang cepat akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang cepat pula. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap CO2. Mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut yang mengancam pemukiman pinggir pantai, erosi wilayah pesisir, kerusakan hutan bakau, dan terumbu karang. Hujan asam terjadi saat pembakaran bahan bakar fosil (penggunaan energi) seperti sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) bereaksi dengan molekul-molekul uap air di atmoser menjadi asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Dampak negatif dari hujan asam rusaknya bangunan dan benda-benda yang terbuat dari logam mengalami pengkaratan. Selain itu terjadi juga kerusakan lingkungan terutama danau dan sungai. Dampak lebih buruk juga akan ditimbulkan jika terjadi kerusakan pada lapisan ozon, ekosistem air, dan ekosistem atmosfer. Masalah lingkungan merupakan masalah yang kompleks sebagai akibat dari tindakan yang saling berkaitan satu dan yang lainnya dan hal ini menjadi tanggung jawab bersama. Jangan sampai manusia yang memperoleh makan, minum, dan semua kebutuhannya dari bumi malah mencederai bumi itu sendiri. Itu keterlaluan.
   Masalah sekecil apapun kalau tidak dikerjakan jangan harap akan pernah menemui kata selesai. Begitupun masalah lingkungan ini yang begitu kompleks. Menjaga kelestarian lingkungan tidak hanya menjadi tugas aku, tugas pemerintah, atau tugas lembaga masyarakat tertentu. Tugas ini menjadi tugas kita. Sudah saatnya kita menjadi sahabat bagi bumi. Menjadi Sobat Nyata Untuk Bumi. Aku, pemerintah, dan lembaga yang peduli lingkungan harus bersinergi menjadi kita. Bekerja sama menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam. Setiap sobat-sobat ini memilki tugas berbeda. Sobat pemerintah misalnya, bertugas membuat peraturan-peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Pemerintah yang mengawasi pengolahan sumber daya alam dan pemerintah pula yang memonitori bagaimana industri-industri harus peduli terhadap lingkungan. Sehingga tidak ada lagi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri. Limbah buangan industri harus sesuai dengan peraturan yang ada. Lain lagi tugas dari sobat lembaga masyarakat pemerhati lingkungan hidup. Lembaga ini bertugas mengajak masyarakat secara aktif peduli pada lingkungan. Meningkatkan  kesadaran masyarakat bahwa masalah lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Kegiatan-kegiatan seperti menanam pohon, satu orang-satu pohon, kerja bakti membersihkan lingkungan setiap akhir pekan harus kembali digalakan. Ini harus. Terakhir, tugas aku sebagai sobat nyata bumi. Berikut tugas atau upaya-upaya yang aku lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

1. Aku menanam beberapa pohon kecil di depan rumah (bersama Ayah). Tidak banyak memang tetapi aku tambahkan dengan tanaman-tanaman kecil di dalam pot yang diletakkan di samping rumah.

2. Aku berhemat dalam penggunaan air, energi listrik, dan bahan bakar bensin. Seperti: mematikan lampu disiang hari dan saat tidur, mematikan televisi atau laptop saat tidak aku gunakan, dan menggunakan sepeda motor seperlunya. (Bike To Work sepertinya seru :D)

3. Aku mengurangi penggunaan kantong plastik. Kita tahu limbah kantong plastik sangat lama untuk terurai.

4. Aku mengurangi pemborosan penggunaan kertas.

5. Aku juga sering menggunakan transportasi umum seperti kereta api dan bus umum (KOPAJA).

6. Ini penting, membuang sampah pada tempatnya. Memisahkan sampah organik dan anorganik. Dan aku melakukannya :)

7. 3R (Reuse, reduce, dan recycle) sepertinya aku baru mampu disatu 'er' yaitu reuse.

8. Jika hari Ahad ada di rumah aku pun turut serta dalam kerja bakti. Walaupun sering berakhir pekan di kampus.

9. Berolah raga, setiap Sabtu sore aku ikut bermain futsal bersama teman-teman. Bagimana mungkin bisa beraktifitas melakukan hal-hal tersebut jika diri aku sendiri sering jatuh sakit.

10. Bulan Juli 2010, aku pun pernah mendapatkan ilmu tentang pengolahan limbah industri. Optimasi pemilihan koagulan dan flokulan dalam pengolahan limbah PT Nalco Indonesia, Karang Asem Bogor. Itu judul makalah praktik lapangan aku. Oh, sudah lama berlalu.

Tugas aku begitu sederhana, tidak banyak berpengaruh terhadap kelestarian bumi. Tetapi coba kamu bayangkan, bagaimana jika kamu melakukan pula seperti aku. Jika mereka melakukan pula seperti kamu. Jika aku itu adalah kita. Masih berdampak kecil pada kelestarian lingkungan? Aku rasa tidak.
     Kelangkaan energi merupakan issue yang menakutkan bagi dunia. Persediaan sumber energi semakin menipis sedangkan kebutuhan manusia terus bertambah. Penghematan penggunaan energi bukan jalan keluar yang terbaik. Penghematan hanya menunda terjadinya kelangkaan. Pencarian sumber energi lain atau sumber energi bukan fosil adalah solusi sebenarnya. Sama seperti menjaga kelestarian lingkungan, mencari sumber energi alternatif merupakan tugas bersama. Tugas Sobat Nyata Bumi yakni pemerintah, lembaga pemerhati lingkungan, dan masyarakat umum. Berikut ini hasil sobat pemerintah dalam mencari sumber energi alternatif: Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), energi kinetik air diubah menjadi energi listrik. Contoh penggunaanya seperti penggerak turbin yang dapat menggerakan generator untuk menghasilkan listrik. Penerangan Listrik Tenaga Surya, energi matahari diubah menjadi energi listrik atau biasa disebut dengan geotermal. Contoh penggunaannya seperti 'menghidupkan' kalkulator, kompor, dan mobil dengan tenaga surya. Pemanfaatan Tenaga Angin sebagai Pembangkit Listrik, angin menghasilkan gerakan yang mengandung energi kinetik, energi inilah yang menggerakan kincir atau turbin. Penggunaanya biasanya di lautan. Angin yang berada di lautan memiliki kecepatan lebih tinggi daripada angin di daratan. Menyadari sumber daya alam Indonesia yang sangat menunjang seharusnya tidak ada lagi masalah dalam penyediaan energi maupun masalah kekurangan listrik diberbagai pelosok desa. Sangat disayangkan peran sobat pemerintah belum maksimal. Sobat pemerhati lingkungan pun terus melakukan penelitian, hasilnya cukup memuaskan yakni biomassa atau bioetanol. Biomassa adalah bahan bakar (sumber energi  terbarukan) yang berasal dari bahan biologis meliputi tumbuh-tumbuhan, hewan dan produk sampingnya seperti sampah kebun, hasil panen dan sebagainya. Biomassa bisa digunakan secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan bakar. Briket arang, briket sekam padi, briket ranting dan daun kering adalah contoh bahan bakar biomassa yang dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar pemanas. Selain penggunaan secara langsung sebagai bahan bakar padat, biomassa dapat diolah menjadi berbagai jenis biofuel cair dan gas. Bioetanol (biofuel cair) merupakan bahan bakar nabati, dibuat dengan teknik fermentasi biomassa seperti umbi-umbian, jagung atau tebu dan dilanjutkan dengan destilasi (penyulingan). Untuk digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor terlebih dahulu bioetanol harus dicampur dengan premium dengan perbandingan tertentu. Upaya aku untuk pencarian energi alternatif sampai saat ini belum ada. Sekarang ini aku lebih tertarik pada masalah kelestarian lingkungan. Praktik lapangan aku pun mengenai pemilihan koagulan dan floakulan terbaik dalam pengolahan limbah industri. Koagulan dan flokulan adalah bahan kimia yang dapat menggumpalkan bahan pencemar didalam air limbah. Proses penggumpalan ini disebut koagulasi dan flokulasi. Hasil dari proses ini adalah limbah menjadi lebih aman untuk dibuang ke lingkungan. Sebagai tambahan, berikut ini hasil praktik lapangan temen aku (Amran Adri). Karena memiliki kaitan dengan upaya pencarian energi alternatif, aku meminta izin untuk menulisnya. Judul makalahnya Pembuatan dan Analisis Sifat Fisikakimia Biodisel Kepuh. Biodisel merupakan salah satu bioenergi alternatif yang mempunyai sifat mirip dengan petrodisel tetapi memiliki energi pembakaran dan angka oktan yang lebih tinggi (>60) sehingga selain pembakarannya lebih efisien sekaligus juga dapat melumasi piston mesin. Biji kepuh (Sterculia foetida) mempunyai prospek pengembangan biodisel yang menjanjikan. Biji kepuh mengandung 40% minyak yang bisa dijadikan bahan bakar biodisel. Penggunaan biji kepuh sebagai bahan baku biodisel mempunyai alasan yang cukup kuat karena biji kepuh selain mempunyai asam lemak utama yang mirip dengan kelapa sawit, juga tidak bersaing dengan industri pangan seperti halnya kelapa sawit yang dijadikan sebagai minyak goreng. Berikut proses pembuatan biodisel dari biji kepuh: penyiapan sampel, penggilingan biji kepuh, pengepresan biji kepuh, proses pengenapan, pemurnian minyak biji kepuh, proses esterefikasi, proses transesterefikasi, dan terakhir pencucian biodisel. Karena masalah lingkungan dan kelangkaan energi semakin mengkhawatirkan sudah saatnya kita menjadi sobat nyata bumi. Sobat yang tidak hanya mengambil kebaikan bumi tetapi juga sobat yang memberikan manfaat kepada bumi. Salam nyata!

12 komentar:

  1. Boleh juga tulisan lw Jar. Semoga menang sob! haha ..

    BalasHapus
  2. keren Jar. Tetep nulis dan kembangin bakat tuh.

    BalasHapus
  3. setuju gan,,tapi yg point ke 9 sama 10 hub'a apa ya gan.?

    BalasHapus
  4. ka Hisyam: terima kasih ka untuk komennya, insyaallah :D

    ka Fiul: hubungannya tersirat Ul :p

    BalasHapus
  5. Bagus Jar tulisan lw - Suhardi

    BalasHapus
  6. Agan adi: tulisannya kebaca kan? lol

    Erfa: setuju apannya mbak Erfa? :D

    BalasHapus
  7. Sorry cui baru bisa komen. Keren2. Kalo nanti menang harus bayar ke gw lw cui. Ada nama gw tuh, hehe ..

    BalasHapus
  8. Ini Jar, tulisan yang harus dikomen? hehe .. Bagus2, semangat yah. (Ami)

    BalasHapus
  9. Amran: semoga cui :D

    Ami: hehe .. iya. gmana?

    BalasHapus