Ikhtiar kolokium

Rencana kolokium sebenarnya sudah ada saat bulan Desember, kira" awal semester. Bayangkan, saat temen" kelas gw blum pada tau penelitian apa, gw udah mau kolokium. Senengnya bukan main. :D

Gw sama Indah, temen skripsi gw, rencananya mau kolokium bareng, ini karena tema kita sama antioksidan. Bedanya hanya sampelnya,  gw dari pulay kalo Indah gw ga tau dari apa. :)

 Indah, temen skripsi gw :D

Tapi Allah berkehendak lain, pembimbing skripsi kedua kita Pak Bambang meninggal dunia. Dengan begitu, proyek Bapaknya tidak jadi kita kerjakan.

Oke, mungkin belum saatnya gw untuk kolokium. Gw pun memberitahukan hal ini dengan pembimbing pertama gw, Pak Dudi.

Pak Dudi menyarankan untuk mencari tema lain, setelah mencari selama satu bulan, akhirnya gw tahu mau neliti apa. Antikanker.

Gw pun menghadap Pak Dudi lagi, Bapaknya setuju dengan ide gw, cuma sampel yang harus diteliti, sampel yang belum pernah diteliti orang lain. Gw bilang sama Bapaknya, oke Pak, saya akan cari.

Selama satu bulan pula gw mencarinya, ternyata banyak tanaman yg aktif sebagai antikanker, seperti sirsak, sukun, mahkota dewa, bawang putih dan semuanya itu sudah diteliti.

Lama gw mencari, akhirnya gw dapet juga artikel yg menjelaskan bahwa biji mahoni aktif sebagai antikanker, dan gw diberi persetujuan oleh Pak Dudi untuk neliti itu. Bapaknya menyarankan untuk meneliti biji mahoni berdaun lebar karena biji mahoni berdaun kecil sudah diteliti. 

Gila, ini ikhtiar gw yg ga sia-sia, selama dua bulan, akhirnya gw tau harus neliti apa dan disetujui.

Cuma 2 minggu, gw sudah menyelesaikan itu proposal. Yang membuat gw sedikit kecewa dan tidak habis pikir. Bapaknya menyarankan gw untuk mencari jurnal, apakah biji mahoni berdaun lebar ini sudah diteliti apa belum?

Dalam hati gw, lah, katanya oke, kalo biji mahoni berdaun lebar belum diteliti. Dalam kebingungan gw, gw pun menjawab, iya Pak, saya cari.

Sampai 3 bulan gw mencari, memang jurnal yg diminta Bapak tidak ada. Gw udah berusaha mencari di perpus kimia, perpus LSI, Fahutan, scincedirect, proquest, chem buletin, bio buletin. Tetep ga ada.

Gw ceritakan hal ini dengan pembimbing kedua baru gw, Ibu Gustini. Beliau menyarankan gw untuk kolokium karena memang jurnalnya sulit dicari. Gw sangat optimis dengan pernyataan Ibu Gustini. Kembali lah gw menemui Pak Dudi.

Gw membawa semua jurnal yg berkaitan dengan biji mahoni berdaun lebar, memang jurnal yg gw dapet bukan tentang antikanker. Sampai 9 jurnal gw print dan gw perlihatkan ke Bapaknya.

Bapaknya lagi" menolak, dan Beliau bilang coba kamu cari yg bener. 

Sekarang sudah bulan Agustus, hampir 10 bulan kondisinya seperti ini. NIHIL.

Gw coba terus berjuang untuk mencari jurnal tersebut, tapi gw juga manusia biasa, terkadang rasa putus asa muncul juga. Cuma keyakinan yg membuat gw lebih tenang dengan semuanya.

Mungkin suatu saat nanti gw juga akan berterima kasih dengan Pak Dudi, karena beliau telah banyak memberi pelajaran hidup ke gw, kesunguhan, pantang menyerah, tanggung jawab, kesabaran, semua.

Gw yakin, air mata ini akan menjadi kekuatan gw menatap masa depan . Amin.

Tweet